25 November 2012

TABARRUJ ALA JAHILIYAH

TABARRUJ ALA JAHILIYAH

و قرن في بيوتكن و لا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى و أقمن الصلاة و ءاتين الزكاة و أطعن الله و رسوله إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت و يطهركم تطهيرا  ‏‏‏[‏الأحزاب‏:‏33‏]‏‏.‏

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Alloh dan Rosul-Nya. Sesungguhnya Alloh bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab [33]: 33)
Dalam ayat yang mulia ini Alloh Ta’ala memerintahkan wanita-wanita yang terbaik dan yang paing suci, yakni istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar tetap tinggal di rumah-rumah mereka dan melarang mereka untuk melakukan tabarruj ala jahiliyah. Jika mereka saja dilarang oleh Alloh, padahal mereka kaum wanita yang paling baik lagi suci, maka selain mereka tentu lebih utama untuk dilarang.
Hal ini membuktikan bahwa agama Islam yang mulia ini sangat menjaga kehormatan kaum wanita, memuliakan an meninggikan derajatnya, menolak mafsadah (bahaya) serta menutup pintu fitnah yang dapat mencabik-cabik kehormatan, meremehkan dan merendahkan kedudukannya.

Apakah yang dimaksud dengan tabarruj? Amalan apakah yang termasuk dalam kategori tabarruj? Apa dampak negatif tabarruj? Marilah sejenak kita memperhatikan penjelasan yang berkaitan dengannya, dengan senantiasa memohon kepada Alloh Ta’ala, semoga Dia senantiasa member taufiq untuk mengamalkan semua ilmu dan pengetahuan kita.
MAKNA TABARRUJ
Secara bahasa tabarruj bermakna (اَلظُّهُوْرُ) yang artinya tampak. Maksudnya, seorang wanita menampakkan sebaian badan atau perhiasannya.
Dari makna ini, dinamailah bintang-bintang dengan “burujus sama” (perhiasan langit) karena kenampakannya. Dan dikatakan pula bahwa ia berasal dari kata keluarnya kaum wanita dari burj, yakni istana. Dinamai istana dengan burj karena luasnya. Ia terambil dari kalimat al-burj, maknanya luas. (lihat Harosatul Fadhilah 88 karya Syaikh Bakar bin Abdillah Abu Zaid)
Adapun secara syar’i bermakna menampakkan perhiasan atau keindahan dan kecantikannya kepada lelaki asing (bukan mahromnya).
YANG TERMASUK TABARRUJ
Dari makna tabarruj di atas, sebagian ulama menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang masuk ke dalam kategori tabarruj, yaitu:
1. Melepas hijab dan menampakkan sebagian anggota badannya di depan laki-laki asing.
2. Menampakkan sebagian perhiasan yang dipakainya,semisal pakaian dalamnya.
3. Berjalan dengan berlenggak-lenggok lagi sombong di depan kaum lelaki.
4. Menghentakkan kakinya agar dilihat apa yang tersembunyi dari perhiasannya.
5. Melembutkan suaranya di depan laki-laki yang bukan mahromnya.
6. Bercampur dengan kaum laki-laki yang bukan mahromnya, atau menyentuhkan badannya ke badan laki-laki yang bukan mahromnya dengan cara berjabat tangan atau yang lainnya.
7. Menyerupai kaum laki-laki.
8. Menyerupai kaum wanita kafir dalam kekhususan-kekhususan mereka.
HUKUM TABARRUJ
Tabarruj hukumnya haram berdasarkan al-Qur’an, sunnah dan ijma’ ulama kaum muslimin. Dalil dari al-Qur’an adalah surat al-Ahzab ayat 33 dan surat an-Nur ayat 60. Dan dalil dari sunnah adalah hadits berikut:
 صنفان من أهل النار لم أرهما بعد : رجال معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ، ونساء كاسيات عاريات مائلات مميلات على رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة ، لا يدخلن الجنة ولا يجد ريحها ، وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا
“Ada dua golongan ahli neraka yang saya belum melihat keduanya, yaitu (1) suatu kaum yang memiliki cemeti semisal ekor sapi untuk memukul manusia, (2) wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan meliuk-liuk, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga (pertama kali) dan tidak pula akan mencium baunya. Padahal bau surge sungguh dijumpai sejak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim 5704)
Hadits ini merupakan nash/dalil dalam masalah ini dan sekaligus menunjukkan bahwa tabarruj merupakan dosa besar. Sedankang dalil dari ijma’: Seluruh ulama kaum muslimin telah sepakat bahwa tabarruj haram hukumnya, sebagaimana yang telah dinukil oleh ash-Shon’ani dalam Minhatul Ghoffar ‘ala Dhouin Nahar 4/2011-2012.
DAMPAK NEGATIF TABARRUJ
Ketahuilah wahai saudariku yang dirohmati Alloh, tidaklah Alloh memerintahkan sesuatu kecuali di dalamnya terdapat manfaat yang murni atau yang lebih besar daripada madhorotnya. Demikian pula sebaliknya, tidaklah Alloh melarang sesuatu kecuali di dalamnya terdapat madhorot yang murni atau yang lebih besar dari manfaatnya, termasuk di dalamnya larangan bertabarruj.
Sebagian ahli ilmu menyebutkan beberapa dampak negatif dari tabarruj, di antaranya:
1. TERMASUK DOSA BESAR
Umaimah binti Ruqoiqoh datang untuk berbai’at kepada Rosululloh shallallahu alaihi wa sallam. Rosululloh bersabda kepadanya: “Aku membai’atmu untuk tidak berbuat kesyirikan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak, tidak berdusta, tidak bertabarruj ala jahiliyah yang pertama.” (HR. Ahmad 2/196 dengan sanad shohih)
2. MENYEBABKAN LAKNAT ALLOH
Dari Abdulloh bin Amr radhiyallahu ‘anhu bersabda: “Aka nada pada akhir umatku ini, kaum wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan meliuk-liuk, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Maka laknatlah mereka sebab mereka adalah kaum wanita yang terlaknat.” (Hadits shohih riwayat ath-Thobroni 232)
3. MERUPAKAN SIFAT PENDUDUK NERAKA
Nabi shallollahu ‘alaihi was allam bersabda: “Ada dua golongan ahli neraka yang saya belum melihat keduanya, yaitu (1) suatu kaum yang memiliki cemeti semisal ekor sapi untuk memukul manusia, (2) wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan meliuk-liuk, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga (pertama kali) dan tidak pula akan mencium baunya. Padahal bau surge sungguh dijumpai sejak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim 5704)
4. MERUPAKAN KEGELAPAN DI HARI KIAMAT
Dari Maimunah binti Sa’d radhiyallahu ‘anha, Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Permisalan seorang wanita yang berhias untuk selain suaminya adalah semisal kegelapan di hari kiamat, tak ada cahaya sedikitpun baginya.” (Hadits dho’if riwayat at-Tirmidzi 1167)
Berkata Abu Bakar al-Arobi: “Imam Tirmidzi telah menyebutkan dalam sunannya dan mendho’ifkannya, tetapi maknanya shohih. Sebab kelezatan dalam maksiat adalah adzab, istirahat dalam maksiat adalah kepayahan, kekenyangan adalah kelaparan, keberkahan adalah hilangnya berkah, cahaya adalah kegelapan, wewangian adalah bau busuk…” (Aridhotul Ahwadzi 5/ 113-114)
5. TERMASUK KEMUNAFIKAN
Dari Abu Udzainah ash-Shodafi bahwasanya Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam berkata: …Sejelek-jelek wanita adalah wanita yang bertabarruj. Mereka adalah wanita-wanita munafik… (Hadits shohih riwayat al-Baihaqi 7/82)
6. MENYINGKAP AIB DIRI SENDIRI
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha : Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapapun wanita yang membuka penutup auratnya pada laki-laki yang bukan mahromnya, sungguh ia telah merobek tabir penutup antara dia dan Alloh.” (HR. Ahmad 6/ 199)
7. TERMASUK JALAN IBLIS
Bila kita memperhatikan kisah Nabi Adam beserta Hawa dengan Iblis, sehingga mereka dikeluarkan dari surge, kita akan mengetahui bahwa Iblis mempunyai keinginan kuat agar aurat Nabi Adam dan Hawa terbuka. Iblis adalah penyeru kepada kesesatan, dan salah satu jalannya adalah mengumbar aurat yang merupakan bagian dari tabarruj yang terlarang
Oleh karena itulah Alloh Ta’ala mengingatkan anak turun Nabi Adam dalam firman-Nya:
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ}
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya agar aurat keduanya terlihat. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. al-A’rof [7]: 27)
8. TERMASUK PERBUATAN JAHILIYAH
Tabarruj merupakan perbuatan jahiliyah. Barangsiapa melakukannya, sungguh ia termasuk orang yang dimurkai Alloh Ta’ala. Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Manusia yang paling dibenci oleh Alloh subhanahu wa Ta’ala ada tiga golongan: (1) orang yang berbuat kerusakan di tanah Haram, (2) orang yang mencari sunnah jahiliyah, (3) orang yang menuntut darah seseorang dengan tanpa hak untuk menumpahkan darahnya.” (HR. Bukhori 6882)
Dan seluruh perkara jahiliyah telah ditanggalkan oleh Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: “Kethuilah, semua perkara jahiliyah telah ditanggalkan di bawah kedua telapak kakiku.” (HR. Abu Dawud 1905)
9. MERUPAKAN KEMUNDURAN
Barangsiapa menelaah kisah Nabi Adam, Hawa, dan Iblis, akan mendapati bahwa fitroh manusia adalah menutupi auratnya. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَدَلَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasakan buah kayu itu, nampaklah aurat keduanya, Dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kalian berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: “Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua?”” (QS. al A’rof [7]: 22
Berbeda dengan makhluk Alloh yang lainnya. Mereka tidak memiliki fitroh yang seperti ini. Dengan inilah Alloh subhanahu wa Ta’ala memuliakan dan melebihkannya dari makhluk-makhluk Alloh yang lain. Alloh Ta’ala berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. al-Isro’ [17]: 70)
Barangsiapa meninggalkan fitrohnya, maka itu merupakan sebauh kemunduran dan kehinaan karena akan menyebabkan munculnya berbagai kejelekan dan kerusakan.
Bila kta merenungi nash-nash syar’i dan menoleh kepada sejarah, akan tampak jelas bahwa tabarruj menimbulkan kejelekan dan kerusakan yang merata, di antaranya:
Ø Menyebabkan pemuda dan pemudi berpaling dari menikah secara syar’i dan dikekang oleh syahwat yang menggelora.
Ø Menyebabkan hilangnya rasa cemburu dan malu.
Ø Menyebabkan munculnya berbagai tindakan criminal.
Ø Merusak akhlak pemuda dan pemudi.
Ø Menyebabkan hancurnya hubungan keluarga dan rasa saling percaya antara anggota keluarga.
Ø Direndahkannya harkat dan martabat kaum wanita sehingga menjadi sarana periklanan, hiburan, dan lain-lain.
Ø Dilakukannya tindakan-tindakan jelek kepada kaum wanita.
Ø Menyebabkan turunnya berbagai penyakit ganas.
Ø Mempermudah jalan perzinaan.
Ø Menyebabkan turunnya bencana secara umum.
Semoga Alloh menjaga kita dari fitnah agama dan dunia, baik yang zhohir maupun yang batin, dan menetapkan seluruh kaum muslimin serta pemuda dan pemudi muslim secara khusus di atas jalan kebenaran. Amin.

Oleh : Ustadz Abu Qushoiy al-Anwar

Tidak ada komentar: