Hari berganti hari, pekan berganti pekan , bulan berganti bulan
dan sebentar lagi kita akan memasuki pergantian tahun.Awal hari pergantian
tahun, merupakan suatu peristiwa yang amat berharga bagi sebagian umat
manusia,mereka menyambutnya dengan riang gembira dan berbagai macam pesta.Di
negeri kita ini para muda-mudi biasanya menggelar pesta saat malam awal hari
pegantian tahun. Ada diantara mereka yang begadang menunggu malam kehadiran jam
00.00, lalu setelahnya tiba mereka langsung meniup trompet,pesta kembang
api,melakukan pawai sepeda motor dengan menancap gas yang memekakkan telinga
dan kemudian pada pagi harinya mereka menghadiri panggung-panggung
hiburan,konser-konser musik yang digelar dialun-alun,tempat-tempat rekreasi dan
lain-lainnya.
Campur
baur antara muda-mudi, bergandengan dengan pasangan sejenis atau lawan jenis,
gelak tawa dan canda, hisapan rokok bak asap dari cerobong pabrik,kopi dan
cete… menjadi teman akrab yang senantiasa menyertai mereka.
Televisi,
turut pula memeriahkan suasana malam dan hari tersebut dengan menggelar
berbagai macam acara yang menarik menurut mereka dan radiopun tak mau absen
pula dari memeriahkannya.
Para
pemilik took-toko pusat perbelanjaan,mini-mini market dan super market,tidak
mau ketinggalan pula.Mereka berlomba-lomba memberikan diskon kepada para
pengunjungnya dan memasang sepanduk besar “Selamat Tahun Baru “
Begitu
meriah acara-acara yang digelar oleh mereka untuk menyambut kedatangan awal
hari pergantian tahun tersebut .Sehingga membuat kebanyakan orang tercengang
dan terbuai dengannya dan tidak melihat kepada berbagai macam dilema
keagamaan,social dan kemasyarakatan yang timbul karenanya.
Pemandangan
yang seperti ini senantiasa berulang disetiap tahunnya dan bahkan semakin dari
tahun ketahun bertambah semarak dan bertambah pula acara-acara yang digelar
untuknya. Dan untuk tahun ini …wallahu a’lam apa yang akan terjadi dan
terpampang dialam negeri kita ini !!!!
Inilah
sebuah realita dan diantara penomena kehidupan ummat dalam menyambut awal hari
pergantian tahun, yang ada dikebanyakan penjuru nusantara ini.
Lalu
bagaimanakah seharusnya sikap seorang muslim ataupun keluarga muslim menghadapi
awal hari pergantian tahun seperti ini ?..
Berikut
ini sedikit kami akan mengulas norma-norma syar’I islami dalam menyambut awal
tahun baru :
1. Meyakini bahwasanya ia merupakan tanda diantara tanda-tanda
kekuasaan Allah .
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya )
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.
janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang
menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah”. ( Qs.Fhusilat :37 )
2. Memikirkan penciptaan langit & bumi dan apa yang ada
didalam keduanya. Dan apa yang ada didalam keduanya.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya )
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.( QS.Al
Imran : 191 )
Berkata Abu Sulaiman Ad Darimy
yang artinya :
Sungguh saya keluar dari rumahku maka tidaklah
jatuh pandanganku pada sesuatu kecuali saya mendapati bahwa Allah telah memberikan nikmat kepadaku
didalamnya atau saya
mendapatkan ibroh ( atsar riwayat ibnu abidunya )
Berkata Hasan Al Basri
Bertafakur sesaat lebih baik
dibandingkan solat semalam suntuk.
Berkata Wahb bin Munabbih
:Tidaklah panjang pemikiran seseorang kecuali ia akan paham dan
tidaklah sesorang paham
kecuali ia akan mengetahui dan tidaklah seseorang mengetahui kecuali ia akan beramal.
Berkata Umar bin Abdul Aziz :
Saya telah memikirkan dunia dan kelezatannya maka saya mengambil ibroh
darinya yakni
hamper-hampir kelezatannya lenyap dan menggantikannya kepahitan.jikalau ia bukan sebagai ibroh bagi orang yang
mengambil ibroh sungguh
didalamnyaterdapat nasihat bagi orang mengambil peringatan
Semakin mengingatkan masa
penangguhan hidup di dunia fana ini
Rasulullah bersabda :
“umur umatku adalah antara 60 hingga 70 tahun’’ .( HR Tirmidzi
No.2231 )
Hal ini akan membuahkan beberapa
faedah diantaranya :
- Segera bertaubatdari
perbuatan dosa-dosa yang dilakukan
- Segera beramal untuk
akherat
- Zuhud terhadap
kehidupan dunia
- Membawa seseorang
pada keyakinan bahwa manusia tidak ada yang kekal di dunia ini
- Tidak
ikut-ikutan meramaikan perayaan tahun baru
Didalam ikut-ikutan dalam tahun baru
terdapat beberapa madhorot diantaranya :
- menyia-nyiakan
waktu,harta, dan tenaga untuk sesuatu yang tidak bermanfaat
- bercampurnya laki-laki
dan perempuan yang bukan marom
- hilangnya ruh wala (
Loyalitas ) dan baro (berlepas diri )
- hilangnya ruh amar
ma’ruf dan nahyu anil munkar
- terkadang melalaikan
seseorang dari sholat
- mengganggu kaum muslimin
yang lain
- menyerupai orang-orang
kafir
Berusaha menghidupkan kalender
islami
- Seyogyanya seorang muslim berusaha menghidupkan
kalender hijriah dan meninggalkan penggunaan kalender masehi dalam rangka
meninggikan syiar islam dan menyelisihi jalan orang-orang kafir .
- Berusaha mengingkari kemungkaran-kemungkaran yang
timbul dihari perayaan tahun barudengan kekuasaan lisan atau hatinya.
- Membentengi keluarga dari kemungkaran-kemungkaran yang
timbul ditahun baru.
Penulis : Abu Zahroh Al anwar
www.radiomajas.com