12 Desember 2012

12-12-12


Fenomena 2012 adalah serangkaian kepercayaan dan rencana yang menyebutkan bahwa peristiwa bencana atau transformatif akan terjadi pada tahun 2012. Perkiraan ini didasarkan pada apa yang diklaim sebagai tanggal akhir dari kalender Hitungan Panjang Maya, yang merentang selama 5.125 tahun dan berakhir pada 21 atau 23 Desember 2012. Pendapat yang mendukung penanggalan ini berasal dari arkeoastronomi amatir,
  penerjemahan alternatif mitologi, konstruksi numerologi, dan ramalan dari makhluk ekstraterestrial.
 
Penerjemahan Zaman Baru terhadap perpindahan ini menunjukkan bahwa, selama ini, planet ini dan penghuninya sedang mengalami transformasi fisik atau spiritual secara positif, dan bahwa 2012 dapat menandakan awal era baru. Sebaliknya, sejumlah orang percaya bahwa tanggal pada tahun 2012 menandakan awal kiamat. Kedua ide ini telah diterbitkan dalam berbagai buku dan dokumenter TV, dan telah menyebar ke seluruh dunia melalui situs web dan grup diskusi.
 
Cendekiawan Mayanis mengatakan bahwa ide mengenai kalender Hitungan Panjang yang "berakhir" tahun 2012 tidak mewakili sejarah Maya. Di masa Maya modern, 2012 sangat tidak relevan, dan sumber Maya klasik mengenai fenomena ini sudah langka dan bertentangan, menyatakan bahwa ada kemungkinan kecil tanggal ini diakui secara universal.
 
Klaim yang terus muncul oleh orang-orang yang memperkirakan akhir dunia pada tahun 2012 (sejajar dengan lubang hitam, tabrakan dengan planet bebas, perpindahan kutub) telah ditolak sebagai pseudoilmiah oleh komunitas ilmiah. Banyak klaim ini melanggar hukum fisika, atau bertentangan dengan pengamatan sederhana.
 
Sebuah film berjudul 2012, yang disutradarai Roland Emmerich, telah menggunakan kampanye pemasaran viral mengenai kekhawatiran kiamat pada tahun tersebut. Kampanye ini, yang berupa video kesadaran publik dari organisasi fiksi "Institute for Human Continuity", telah dikritik karena berkontribusi pada ketakutan umum mengenai masalah ini.

08 Desember 2012

Menghiasi Awal Tahun Baru Dengan Norma-Norma Syar’i Islami

  Hari berganti hari, pekan berganti pekan , bulan berganti bulan dan sebentar lagi kita akan memasuki pergantian tahun.Awal hari pergantian tahun, merupakan suatu peristiwa yang amat berharga bagi sebagian umat manusia,mereka menyambutnya dengan riang gembira dan berbagai macam pesta.Di negeri kita ini para muda-mudi biasanya menggelar pesta saat malam awal hari pegantian tahun. Ada diantara mereka yang begadang menunggu malam kehadiran jam 00.00, lalu setelahnya tiba mereka langsung meniup trompet,pesta kembang api,melakukan pawai sepeda motor dengan menancap gas yang memekakkan telinga dan kemudian pada pagi harinya mereka menghadiri panggung-panggung hiburan,konser-konser musik yang digelar dialun-alun,tempat-tempat rekreasi dan lain-lainnya.

Campur baur antara muda-mudi, bergandengan dengan pasangan sejenis atau lawan jenis, gelak tawa dan canda, hisapan rokok bak asap dari cerobong pabrik,kopi dan cete… menjadi teman akrab yang senantiasa menyertai mereka.

Televisi, turut pula memeriahkan suasana malam dan hari tersebut  dengan menggelar berbagai macam acara yang menarik menurut mereka dan radiopun tak mau absen pula dari memeriahkannya.
Para pemilik took-toko pusat perbelanjaan,mini-mini market dan super market,tidak mau ketinggalan pula.Mereka berlomba-lomba memberikan diskon kepada para pengunjungnya dan memasang sepanduk besar “Selamat Tahun Baru “

Begitu meriah acara-acara yang digelar oleh mereka untuk menyambut kedatangan awal hari pergantian tahun tersebut .Sehingga membuat kebanyakan orang tercengang dan terbuai dengannya dan tidak melihat kepada berbagai macam dilema keagamaan,social dan kemasyarakatan yang timbul karenanya.
Pemandangan yang seperti ini senantiasa berulang disetiap tahunnya dan bahkan semakin dari tahun ketahun bertambah semarak dan bertambah pula acara-acara yang digelar untuknya. Dan untuk tahun ini …wallahu a’lam apa yang akan terjadi dan terpampang dialam negeri kita ini !!!!
Inilah sebuah realita dan diantara penomena kehidupan ummat dalam menyambut awal hari pergantian tahun, yang ada dikebanyakan penjuru nusantara ini.
Lalu bagaimanakah seharusnya sikap seorang muslim ataupun keluarga muslim menghadapi awal hari pergantian tahun seperti ini ?..
Berikut ini sedikit kami akan mengulas norma-norma syar’I islami dalam menyambut awal tahun baru :
1.       Meyakini bahwasanya ia merupakan tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah .
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya )

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah”. ( Qs.Fhusilat :37 )

2.       Memikirkan penciptaan langit & bumi dan apa yang ada didalam keduanya. Dan apa yang ada didalam keduanya.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya )
  (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.( QS.Al Imran : 191 )

Berkata Abu Sulaiman Ad Darimy  yang artinya :
Sungguh saya keluar dari rumahku maka tidaklah jatuh pandanganku pada sesuatu kecuali saya mendapati bahwa Allah telah memberikan nikmat kepadaku didalamnya atau saya mendapatkan ibroh ( atsar riwayat ibnu abidunya )

Berkata Hasan Al Basri
Bertafakur sesaat lebih baik dibandingkan solat semalam suntuk.
Berkata Wahb bin Munabbih
:Tidaklah panjang pemikiran seseorang kecuali ia akan paham dan tidaklah sesorang paham kecuali ia akan mengetahui dan tidaklah seseorang mengetahui kecuali ia akan beramal.
Berkata Umar bin Abdul Aziz :
Saya telah memikirkan dunia dan kelezatannya maka saya mengambil ibroh darinya yakni hamper-hampir kelezatannya lenyap dan menggantikannya kepahitan.jikalau ia bukan sebagai ibroh bagi orang yang mengambil ibroh sungguh didalamnyaterdapat nasihat bagi orang mengambil peringatan
Semakin mengingatkan masa  penangguhan hidup di dunia fana ini
Rasulullah bersabda :
“umur umatku adalah antara 60 hingga 70 tahun’’ .( HR Tirmidzi No.2231 )
Hal ini akan membuahkan beberapa faedah diantaranya :
  1.       Segera bertaubatdari perbuatan dosa-dosa yang dilakukan
  2.       Segera beramal untuk akherat
  3.       Zuhud terhadap kehidupan dunia
  4.       Membawa seseorang pada keyakinan bahwa manusia tidak ada yang kekal di dunia ini
  •  Tidak ikut-ikutan meramaikan perayaan tahun baru
Didalam ikut-ikutan dalam tahun baru terdapat beberapa madhorot diantaranya :

  •       menyia-nyiakan  waktu,harta, dan tenaga untuk sesuatu yang tidak bermanfaat
  1.       bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan marom
  2.       hilangnya ruh wala ( Loyalitas ) dan baro (berlepas diri )
  3.       hilangnya ruh amar ma’ruf dan nahyu anil munkar
  4.       terkadang melalaikan seseorang dari sholat
  5.       mengganggu kaum muslimin yang lain
  6.       menyerupai orang-orang kafir

Berusaha menghidupkan kalender islami
  • Seyogyanya seorang muslim berusaha menghidupkan kalender hijriah dan meninggalkan penggunaan kalender masehi dalam rangka meninggikan syiar islam dan menyelisihi jalan orang-orang kafir .

  • Berusaha mengingkari kemungkaran-kemungkaran yang timbul dihari perayaan tahun barudengan kekuasaan lisan atau hatinya.

  • Membentengi keluarga dari kemungkaran-kemungkaran yang timbul ditahun baru.
 Penulis : Abu Zahroh Al anwar 
www.radiomajas.com